Pada Ujian akhir semester 093, mahasiswa jurusan Seni Tari mengadakan Ujian Pada Mata kuliah Koreografi 1. dan mahasiswa yang mengambil koreografi 1 yaitu
dan inilah konsep yang mereka garap pada koreografi 1 ini.
KONSEP GARAPAN TARI
TEMA : Kehidupan Sehari – hari
( Membuang Sampah di Sembarang Tempat )
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia, dan setiap manusia memiliki kewajiban untuk menjaga apa yang telah diberikan – Nya. Bumi tidak hanya diciptakan untuk hidup manusia saja, melainkan hidup berbagai macam makhluk, baik makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan, maupun seluruh alam semesta yang memberikan kehidupan bagi makhluk bumi.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan berbeda dengan makhluk lain karena manusia memiliki akal fikiran. Oleh karena itu apa yang dikerjakan dan diperbuat manusia harus dapat memberi manfaat untuk lingkungan dan bukan untuk merusaknya.
Di zaman modern ini, manusia lebih mementingkan keuntungan dirinya sendiri dibanding dengan keuntungan lingkungan sekitar. Misalnya saja banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap keindahan lingkungan. Banyak orang yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan, selokan, sungai, dan tempat – tempat yang seharusnya dijaga kebersihannya. Pada dasarnya mereka mengetahui dampak dari perbuatannya. Tetapi mereka seakan tidak peduli. Padahal, perbuatan mereka sangat merugikan dirinya dan lingkungan.
Salah satu dampak yang akan terjadi adalah banjir. Terjadinya banjir apabila ketika hujan tiba dan air hujan tidak mengalir sesuai dengan arusnya misalnya dalam lingkup yang kecil, di lingkungan rumah apabila selokan tersumbat dengan sampah, maka ketika hujan tiba, air tidak akan bisa mengalir sesuai arusnya, melainkan meluap kepermukaan dan mengakibatkan genangan air. Dan ketika banjir itu terjadi manusiapun tidak dapat berbuat apa – apa.
Air adalah salah satu unsur terpenting bagi kehidupan manusia, banyak manfaat yang dirasakan manusia apabila air dapat dikelola dengan baik dan benar. Misalnya untuk minum, mandi, dan kegiatan sehari-hari. Tapi airpun apabila tidak sesuai dengan kadarnya dapt membahayakan hidu manusia seperti banjir.
Kesadaran untuk merubah sikap masyarakat ini sangat susah, karena membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging, tidak hanya orang tua atau orang dewasa tetapi anak kecilpun sudah melakukannya. Dan apabila bencana terjadi mereka baru sadar akan pentingnya kebersihan dan menjaga lingkungan.
1.2 Permasalahan
Pada pengalaman dan latar belakang permasalahan ini, dapat dituangkan dalam sebuah karya tari. Dengan mengambil satu kejadian,yaitu mengangkat dua orang manusia yang sangat suka membuang sampah di sembarang tempat, dan ketika musim penghujan tiba, air tidak dapat mengalir pada arusnya karena tersumbat oleh tumpukan sampah, yang menimbulkan bencana yaitu banjir. Akhirnya dengan kejadian ini mereka tidak dapat berbuat apa – apa hanya datang penyesalan karena perbuatannya.
Oleh karena itu mari seluruh masyarakat untuk dapat mencintai dan menjaga lingkungan sekitar, agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan.
1.3 Orientasi Garapan
Pada karya tari ini, saya berorientasi pada budaya Betawi,garapan dengan memadukan antara gerak tari cokek, dan gerak – gerak tari daerah. Pada gerak tari cokek mengembangkan gerak selud, goyang plastik, lenggang, dan gerak tari sunda tumpang tali. Pada music saya mengambil beberapa instrument dari musik –musik betawi, dan suasana hujan, suara air, dan musik yang berhubungan dalam garapan ini. Kemudian kostum yang saya pergunakan yaitu kostum betawi sederhana yang dirancang sendiri.
2. BAB II
KONSEP GARAPAN
2.1 JUDUL : iiihhh…..Banjiiirrr
SINOPSIS : Jangan Kotori Aku Dengan Jemarimu
2.2 Rangsang Tari
2.2.1 Rangsang Audio (dengar) yaitu sebagai sesuatu yang hampir selalu dipakai untuk mengiringi tari dan kerap kali piƱata tari mulai dengan hasrat menggunakan lagu musik tertentu yang karena sifatnya merangsang timbulnya gagasan tari. Dalam karya ini Musik pengiring yang dipergunakan adalah musik tari betawi, suara manusia, musik hujan, petir dan nyanyian.
2.2.2 Rangsang Visual yaitu sebagai rangsang tari yang dapat timbul dari gambar, patung,obyek,kehidupan sehari-hari. Dalam karya ini rangsang visual yaitu menonton pertunjukkan tari betawi baik langsung maupun tidak langsung, melihat kebiasan orang membuang sampah sembarangan.
2.2.3 Rangsang Kinestetik yaitu rangsang tari yang disusun berdasarkan gerak itu sendiri. Dalam karya ini mengambil beberapa gerak tari betawi dan kemusian dikembangkan sesuai dengan ide yang telah dipilih.
2.3 Tipe Tari
Tipe tari Dramatik yang mengandung arti bahwa gagasan yang dikomunikasikan sangat kuat, dinamis dan melibatkan satu konflik atau masalah. Dan dalam karya tari ini walaupun hanya melibatkan 2 orang penari tapi konflik tersebut dapat di wujudkan dengan meusatkan pada satu suasana, yaitu ketika datangnya bencana dari erbuatan yang dilakukan.
2.4 Mode Penyajian
Representasional simbolik
Representasional adalah mengungkapkan gerak manusia kedalam suatu tari, persis dalam kehidupan nyata.
Simbolik adalah memeras intisari atau karakteristik umum dan menambah gambaran lain menjadi aksi atau tekanan dan mesti ada tanda – tanda tertentu yang secara detail dan orisinil.
2.5 Konsep Iringan
Pada karya ini iringan musik mengambil beberapa instrument dari musik –musik betawi, suasana ketika hendak hujan ( petir, gemuruh angin, suara hujan), dan beberapa music tambahan yang berhubungan dalam karya tari ini.
2.6 Konsep Tata Rias dan Busana
Pada karya tari ini, Tata rias menggunakan make up natural atau cantik.
Kemudian untuk kostum yaitu baju betawi, celana rok betawi, selendang betawi sebagai pengikat baju. Kemudian aksesoris di kepala saya memakai konde cepol kecil.
2.7 Konsep Teknik Tata Pentas
Tata Teknik Pentas hanya dipertunjukkan pada sebuah Panggung Procenium,property yaitu sampah (bungkus makanan, kain putih). backdrop berwarna hitam. Kemudian untuk lighting memakai lampu bohlam yang terdapat pada panggung.